Halaman

Rabu, 18 Juli 2012

ini ceritaku..

Terhitung sejak 16 juli dia mulai kerja di kantor salah satu perusahaan seluler. Melalui program magang dari pihak perusahaan, akhirnya dia berhasil lolos seleksi. Lumayan buat mengisi hari liburannya, digaji lagi. Berhubung kantornya lumayan jauh dari kosannya, aku rela antar jemput dia. Hari pertama kerja dia kelihatan lelah sekali. Maklum, pulang dari Malang dia langsung berangkat ngantor tanpa sempat istirahat. mukanya lelah. Sore hari, sekitar jam 5 sore dia minta jemput, dan aku jemput.

Hari kedua, pagi-pagi aku bergegas untk siap-siap menjemputnya untuk mengantar dia berangkat ke kantor. Aku sengaja lebih pagi udah nongkrong dikosannya supaya dia ga kesiangan. Maklum juga soalnya dia "hoby" dengan telat. hehee..
waktu itu bensin motorku hampir habis, tapi aku sengaja ga bilang ke dia. Aku takut kalo harus ngantri beli bensin, dia akan telat sampai kantor. Aku prediksi bensin motorku cukup untuk mengantarnya sampai kantor. tapi untuk bisa pulang lagi, entahlah....

Alhamdulillah motor bisa sampai ke kantornya tepat waktu (hanya telat sekitar 5 menit sih). Abis itu aku bingung. Aku tau kalo motor ini tak mungkin sanggup mengantarkan ku pulang lagi ke kosan. Aku ingat di kantong celanaku ada uang 2 ribu rupiah. Tadinya aku berpikir untuk minta bantuan teman untuk menjemputku. Tiba-tiba aku ingat kalo aku sering menyimpan uang receh di bagasi motor. Ku buka bagasi itu, alhamdulillah uangnya cukup buat beli bensin seliter. Ku tancap motorku ke pom bensin terdekat. Belum juga sampai di pom bensin, ternyata motorku sudah mogok kehabisan bensin. waduh...olah raga pagi-pagi nih. Ku dorong motor kesayanganku dengan semangat pagi karena telah melihat cantiknya pacarku tadi. Untungnya jarak ke pom bensin sudah tidak terlalu jauh. selamat deh.

Sore harinya sekitar jam 5 kurang aku meluncur untuk menjemputnya. Aku ga mau kalo dia harus menunggu lama, soalnya butuh waktu lumayan lama untuk sampai ke tempat kerjanya. Setelah hampir jam 6 sore tiba-tiba dia sms kalo dia sudah dikosan diantar dengan temannya. fiuuuhhh.... tak apa lah.. yang penting dia bisa pulang dengan selamat ada yang mengantarkan. Walaupun sedikit kecewa. Setelah magrib dia mengajaku keluar, katanya ingin banget jalan entah ke mana. Aku sembunyikan wajah kecewaku. Biarlah dia ga tau kalo tadi aku sebenarnya menunggunya pulang kerja.

Hari berikutnya, tepatnya hari ini, seperti biasa aku mengantarnya berangkat kerja. Sore harinya, seperti biasa aku inisiatif untuk lebih dulu menjemputnya. Biarlah aku menunggu sebentar daripada dia harus menunggu dengan kepenatan seharian bekerja. Sebelumnya aku sms, tidak ada jawaban. Aku pikir dia sedang sibuk jadi ga sempat untuk sms. Menjelang jam 5 sore aku sms lagi menanyakan kira-kira kapan pulang, tapi lagi-lagi ga ada balasan. Aku tetap menunggu. Pikirku, paling lama jam 6 sore pulang. Kemudian aku sms lagi, dan dia menjawab sms ku. Ternyata dia bilang sudah di kosan. ffiiuuuhhhhhh...... :-(

Maksud hati aku ga mau selalu di minta dia. Aku mencoba pengertian tanpa perlu diminta, aku udah siap menjemputnya. Tapi kenyataan berkata lain. Memang sih salahku juga tidak bilang kalo aku sudah menunggu. Pikirku, aku ga mau mengganggu kerjanya. Takut kalo terus-terusan aku sms malah akan mengganggunya. Tapi ternyata salah...

ini ceritaku... apa ceritamu??

***