Halaman

Jumat, 15 Juni 2012

Cuma Ingin Pencarian Ini Berakhir

Malam semakin larut, bahkan sebentar lagi akan berganti pagi. Namun entah mengapa dan tumben-tumbennya mata saya enggan terpejam. Mungkin gara-gara terlalu bukan terlalu sih, tapi sok sibuk mengerjakan tugas. Walaupun sebenarnya bukan tugas yang berat, hanya mengirimkan email tugas tentang artikel yang sudah jadi kepada salah seorang teman, kemudian menyimpannya sendiri untuk di print out. Sebenarnya sekitar pukul setengah sembilan malam tugas itu sudah selesai, hanya saja ada beberapa orang teman meminta bantuan, hal teknis sih, hanya sedikit. Saya sendirian awalnya, menghadap laptop disambi smsan dengan seseorang yang spesial dalam hidup saya (lebay sedikit tak apalah). Kebetulan saya sedang menginginkan perhatian lebih sebenarnya, namun mungkin si mas yang disana sedang capek, sudah berpamitan untuk tidur duluan, masih sekitar pukul sembilan malam, jadi ya sudahlah, tak masalah. Tak lama kemudian, dua orang teman saya menghampiri, mendiskusikan masalah tugas dengan santai. Disambi saling membantu mengerjakan dan memperbaiki tugas tak terasa pula ternyata jarum jam menunjukkan pukul sebelas malam. Badan memang terasa capek setelah seharian jadwal kuliah padat hingga waktu maghrib. Namun mata belum bisa dipejamkan.

Ketika tugas sudah beres, yaaa.. anggap saja beres, karena sudah malam juga teman-teman saya bergegas meninggalkan kamar saya untuk beristirahat di kamar masing-masing. Tinggalah saya sendiri, mendadak sepi. Saya ingat sesuatu, ya..malam ini malam menuju tanggal 15, hhmmm...ada apa sih dengan tanggal 15? ada kah sesuatu yang berarti di tanggal itu? Mungkin biasa saja bagi orang lain, namun tidak bagi saya. Mata semakin tak bisa terpejam, ingin melewati tengah malam dan memberikan ucapan selamat atas hari jadi saya dan 'mas wibiono' ku tersayang. Tepat satu tahun lebih empat bulan kita merajut kisah, bukan hal yang mudah melewati semuanya. Saya pun berhasil memberikan ucapan selamat padanya, walaupun hanya sekedar lewat sms, dan tanpa balasan. Mungkin dia memang sedang sangat lelah, mungkin juga dia lupa. Tak apalah saya habiskan malam ini sendiri.

Dalam sepi dan heningnya suasana malam, tiba-tiba kisah itu muncul dipikiran saya. Runtut slide demi side tertata rapih menampakkan kisahnya sendiri. Saya merasa bahagia ada dihati nya, saya bahagia merasakan kasih sayang dan cintanya, saya merasa menjadi wanita yang beruntung ketika bisa berada didekat nya dengan perasaan nyaman, seolah tak sanggup jika harus jauh. Rasanya separuh hidup saya telah ada dalam dirinya. Entah mengapa saya bisa merasakan hal sedahsyat itu. Terdengar belebihan mungkin, tapi memang seperti itulah yang saya rasakan.

Kadang saya juga merasa pesimis dengan hubungan ini, dengan kontrasnya sifat-sifat saya dan dia, dengan situasi dan kondisi sekitar. Tapi saya ingin dia yang terakhir, terakhir dalam hidup saya. Tak ada orang lain lagi. Saya hanya inginkan dia yang bahagiakan saya dan keturunan saya kelak. Salahkah saya jika saya berharap lebih padanya? Salahkah saya jika dia saya jadikan harapan bagi masa depan saya? Salahkah saya ketika perasaan sayang ini muncul dengan sangat besar? Saya takut harapan dan mimpi-mimpi saya justru menambah beban pikirannya yang sudah berat. Saya takut sifat-sifat saya memberatkan dan membuat dia semakin tertekan. Padahal yang saya inginkan adalah mendorong dan memotivasinya agar selalu bersemangat meraih segalanya, termasuk dapat meraih 'saya'.

Maaf Tuhan, kadang saya juga berfikir, jika Kau tak izinkan saya dan dia bersatu mengapa Engkau pertemukan kami? mengapa Engkau limpahkan perasaan sayang yang begitu dahsyat ini kepada kami berdua? Perasaan ini adalah anugerah indah yang telah Engkau titipkan kepada kami berdua. Tolong jaga perasaan kami Tuhan, mudahkanlah jalan kami untuk mencapai sebuah kebahagiaan, untuk menjemput saat-saat paling bahagia dalalm hidup, untuk menuju hubungan yang lebih di Ridhoi..

Saya butuh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam hati yang selama ini cukup menimbulkan kerisauan, kegundahan, dan keresahan dalam hati saya.. Mungkin semua akan terjawab seiring berjalannnya waktu. Hanya perlu sedikit saja bersabar ..


selamat pagiii .. tak terasa sudah pukul setengah tiga pagi, ayam pun sudah ada yang mulai berkokok. oke, mencoba memejamkan mata barang sejenak ...