Halaman

Selasa, 23 Juni 2015

Tangis dalam Senyuman

Mz terlalu sayang sama kamu. Udah terlanjur seluruh hati ini buatmu. Semua harapan kebahagiaan udah disandarkan bersamamu.

Ga mungkin lagi hati ini menguburnya. Ga mungkin lagi pikiran ini melupakannya. Yang bisa mz lakukan saat ini hanya berharap, berdoa semoga ini hanya mimpi buruk. Berharap ketika terbangun, semua kembali seperti semula. Berharap masih tersisa harapan.

Hati ini terlalu perih, dada ini terlalu sesak untuk menangis dalam senyuman tiap kali mengingatmu. Mengingat kita. Mengingat kesalahan mz terhadap orang yg begitu mz sayangi, orang yg jg begitu menyayangi mz.

Entah dg cara apa mz harus menebus segala kesalahan dan penyesalan ini.
Wajah ini nampak seperti biasa. Wajah ini mencoba tersenyum, tapi hati menangis menjerit. Entah harus melampiaskan ini bagaimana.

Minggu, 21 Juni 2015

Ijinkan Sekali Lagi

Cemburu rasanya hati ini.. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Kini dia yang benar-benar mengacuhkanku. Kalaupun dia menanggapi, itu sudah termasuk bonus yg luas biasa bagiku.

Pengen nangis terus-terusan, tapi ga bisa. Hanya bisa nangis dalam hati menyaksikan dirinya bersamanya.

Inilah resiko yg harus ku tanggung akibat rasa sayang yang terlalu besar. Jika saja aku tak beriman, mungkin sudah tak tahan untuk bunuh diri.

Ya allah Tuhanku, jagalah aku dari perbuatan yg Engkau murkai.

Semoga kau bahagia sayang. Ternyata aku tidak sanggup memberimu bahagia. Ternyata aku belum sanggup menjadi obat untukmu.

Sebenarnya aku ingin kamu yg mendampingi hidupku. Aku ga mau wanita lain yg datang karena yg lain tidak ikut berjuang ketika ku mulai dari titik nol,merangkak, berdiri, hingga akhirnya mulai menaiki tangga.Sayang, kamulah yg selalu menemaniku berjuang mengawali semuanya. Kamu pula yg sering aku mintai tolong saat-saat kritisku. Kamu yg paham dan ikut merasakan kondisiku saat benar-benar tak berdaya, tak bermodal. Aku terlalu banyak merepotkanmu. Kamu yg selalu memberiku semangat ketika aku tak berdaya.

Harusnya kamu sayang yg mendampingi hidupku. Kamu yg mengerti saat susah senangku. Bagiku, kau wanita sempurna yang hebat, yang bakal sanggup mendampingi imammu meraih sukses. Aku mau kamu sayang. Bukan yang lain! Cuma kamu!

Banyak wanita lain yg lebih cantik dan menggoda, tapi aku tidak tertarik. Merekatidak mengerti aku. Mereka tidak tau bagaimana aku belajar berdiri.

Ijinkan aku sekali lagi memilikimu. Mari kita ukir dan rangkai cita-cita kita sekali lagi sayang. Hatiku sepenuhnya sudah diserahkan untukmu sayang.

Semua sudah ku lakukan untukmu sayang. Sudah aku lakukan apa yg bisa aku lakukan. Bahkan hal yg sulit dan tak bisa aku lakukan pun, aku paksakan sekuat tenaga untuk bisa melakukannya untukmu. Meski tak bisa, tapi aku sulit untuk berkata tidak saat kau memintanya. Itu karena rasa sayangku padamu. Aku ingin menangis sambil memelukmu saat dirasa aku tak sanggup mewujudkannya. Tapi berkat pelukanmu, tatapanmu, aku yakinkan bahwa aku harus bisa. Sayaang.... ijinkan sekali lagi..

Sabtu, 20 Juni 2015

Mari bertempur

Baik. Fine. Mari kita bertempur. Kerahkan semua daya dan pasukanmu.

Aku pantang untuk mundur. Allah lah payungku, para malaikatlah pasukanku. Syahadat senjataku, solat adalah silatku, wirid nafasku. Fayakun kehendakku.

Kita lihat akhir episodenya nanti..

Dialog dg Sang Maha Kasih

Ya allah boleh lah ya aku tulis curhatan pada-Mu di sini?

Entah apa kata atau kalimat yg tepat utk menjelaskan perasaan aku saat ini. Yang jelas dada ini sesak, jantung ini berdetak lebih cepat dari biasanya, tubuh ini mendadak berkeringat dingin, tenggorokan ini tercekat dan sulit menelan.

Wahai allah yg maha tau apa yg ada di hati ini. Aku kecewa, sakit hati, sedih, putus harapan. Aku tidak terbiasa untuk curhat sana sini tentang masalah pribadi, bahkan terlalu privasi. Beri aku pelukan-Mu allah. Pelukan yang sanggup menenangkan dan membahagiakan. Jika pelukan manusia saja bisa membuat tenang dan nyaman, apalagi pelukan-Mu allah.

Engkau tau allah, tiada tangisan yang lebih sedih dibanding tangisan di dalam lubuk hati. Bukan tangisan air mata ini yg keluar.

Ya allah kenapa Engkau jauhkan satu persatu orang yang aku cintai. Perempuan yang aku cintai di muka bumi ini. bahkan ibu ku pun Kau ambil.

Aku berusaha mencintai setulus hati dan memperjuangkannya. Setelah aku menemukan tambatan hati, mengapa Engkau jauhkan juga allah? Kini dia sepertinya lebih memilih yang lain dibandingku. Aku memang tidak sempurna, tapi setidaknya aku merasa lebih sempurna setelah ada dia. Kami ucap janji akan menjaga cinta sayang ini. Tapi kenapa jadi begini? Apa salahku allah? Apa aku tidak layak untuknya? Karena aku belum mampu beri kepastian? Oh allah, cuma Engkaulah kepastian, cuma Engkau yg maha benar dan berhak memberi kepastian. Engkau pula yang memberi jalan kehidupanku seperti ini. Walau kadang aku mengeluh tentang hidupku yg susah, tapi dengan cinta itu, aku optimis menghadapinya, sesuai janjimu.

Ya allah, kepada siapa lagi aku menangis kecuali di hadapan-Mu. Aku memohon siang malam, bahkan setiap mengingatnya, aku memohon agar kami bersatu dan bahagia. Setiap tanggal 15 ku baca Ar-Rahman-Mu, betapa kau banyak tunjukkan nikmat yang tak bisa didustakan.

 Aku bergairah bekerja apapun demi sebuah ikhtiar untuk mewujudkan cinta yang suci. Agar aku mampu. Tapi di tengah semangat usahaku, Engkau balikkan keadaan sekehendak-Mu. Engkaulah yang maha berkehendak. Dunia ini adalah panggung eksistensi-Mu.

Hati ini jauh lebih terasa teriris. Belum pernah hati ini merasakan sepedih ini. Selama ini aku sudah tenggelamkam diri dalam perasaan cinta karena aku yakin dengan keputusanku.

Tapi kini Kau tunjukan ke-maha kuasaan-Mu padaku. Bahwa tiada yg abadi di dunia ini. Aku percaya itu. Entah ini yg keberapa kali Engkau ingin ajarkanku tentang kesabaran dan keikhlasan. Ternyata aku belum cukup sabar dan ikhlas di hadapan-Mu. Atau mungkin Kau ingin membuatku menjadi istimewa dalam hal kesabaran dan ikhlas? Kau lahirkan aku dari rahim ibu yang belum sempat melihatku sukses. Kau hadirkan aku di tengah keluarga yang boleh dikatakan tidak mampu. Dulu, Kau juga yang menjauhkanku pada perasaan yang belum sempat terucap. Kini Kau coba lagi menjauhkanku dari perasaan terdalamku.

Ya allah sungguh maha benar firman-Mu bahwa manusia hanya mampu berencana. Hasil tetap berada di tangan-Mu.

Ya allah, Engkau yang telah menganugerahi rasa cinta dan kasih sayang ini, kini tersakiti. Kau berikan aku bahagia, Kau juga yang kini berikanku derita. Wahai Yang Maha Menyembuhkan, sembuhkanlah sakit ini. Obati luka ini dengan cara terindah-Mu. Beri aku pelukan-Mu, beri aku ciuman-Mu, beri aku belaian-Mu sebagai penggantinya. Engkaulah yg tak pernah meninggalkanku dalam susah dan senang. Bahkan Kau tetap setia bersamaku meski berkali-kali aku acuhkan. Kasih-Mu tiada tara, cinta-Mu tanpa batas.

Oh allah berikan ketabahan dan keikhlasan pada hatiku. Lapangkan dadaku. Jauhkan aku dari syirik.
Jika dia memilihnya, bukan memilihku, berikan orang yang aku cintai itu kebahagiaan. Berikan pengganti yg lebih baik dariku. Jangan sampai menyakiti dirinya seperti aku yang pernah menyakiti dia. Tolong allah, aku mohon dengan sangat...mohon dengan sangat. Jagalah dia demi aku. Jauhkan dia dari segala bahaya dan hal yang dapat menyakiti jiwa raganya. Engkaulah sebaik pelindung. Tolong ya, ya allah. Buat dia nyaman dan bahagia di tempat baru pilihannya. Kabarkan aku ya allah di hari bahagianya nanti seandainya ia alpa memberitahuku. Insya allah aku akan datang menyaksikan kebahagiaannya. Semoga saat itu tiba, Kau masih berikan nafas untukku agar aku bisa menjadi saksi untuknya.

Allahku yang baik, aku ingin bersandar di bahu-Mu sejenak untuk melupakan kepedihan dan kesedihan. Agar aku kembali bangkit dan sadar masih ada hal-hal baik yg bisa aku perjuangkan.

Hey allah, genggam tanganku. Gandeng aku dan tuntunlah ke jalan bahagia-Mu. Aku lelah berjalan sendirian di kefanaan dunia ini. Aku buta.

Ya allah, sekali lagi, peluk aku. Belai aku dengan kehangatan cinta-Mu yang abadi. Biarkan air mata ini menyatu bersama dzat-Mu yg suci..

Ya allah, mataku udah tak sanggup liat layar ini, tertutup linangan air mata ini. Jemariku sudah bergetar sulit untuk melanjutkan mengetik. Engkau yg lebih tau apa saja yg ku rasa yg belum sempat tertulis.

Aku mohon yg terakhir. Jaga dia untukku. Bahagiakan dia karena dia adalah wanita istimewa di mataku. Wujudkan segala mimpi dan keinginannya.

Untukmu hay little princess, putri centilku, aku berusaha ikhlas tapi tentu tak akan pernah melupakanmu. Semoga pilihanmu adalah yang terbaik. Maafkan aku yang gagal menjadi yg terbaik buatmu. Salamku dan seluruh isi jagat raya serta penghuni surga untukmu. Insya allah kau bahagia.
Aku yang selalu memandangmu dari kejauhan, memandangmu dalam mimpi, memandangmu dalam doa.


Purbalingga, 20 juni 2015
(T_T)

Wibiono
(ARB)




Kamis, 18 Juni 2015

bolehkah?

Boleh ga sih Allah, kalau saya menyerah? Kalau saya merasa lelah?

Saya sudah berjanji kalau akan hanya ada satu nama di hati utk seorang manusia. Jika aku memutuskan dia, maka dialah orang yang akan aku simpan di hati. Tapi jika Engkau tak mengijinkan dia mendampingiku, boleh ga saya memohon tidak perlu ada lagi perempuan lain yang dihadirkan. Biarlah saya sendiri hanya dengan-Mu.

Yang penting, berikan aku kekuatan dan ketabahan untuk menghadapi kesendirian. Karena saya takut, jika Kau hadirkan orang lain, hati ini mengkhianati.  Karena saya tidak sanggup membuang perasaan yg telah Engkau anugerahkan sebelumnya.

Saya akui kalau saya cengeng dan sulit bangkit. Bukan saya tidak menerima ketetapan-Mu, tapi memang diri ini terlalu lemah.

Bolehkah Allah kalau saya cukup minta yang satu ini saja, bukan yg lain. Kalu dia tidak baik untuk saya, maka buatlah dia baik. Jika dia tidak cocok, buatlah cocok. Jika dia atau saya tidak pantas, buatlah menjadi pantas. Tapi jika sudah menjadi ketetapan-Mu dia bukan utuk saya, tak perlu lah Engkau hadirkan sosok yg lain. Bolehkah demikian?

Rabu, 17 Juni 2015

umpatan!

Ya allah ijinkan saya mencaci maki dan mengumpat..

Anjing! Asyuu! Haram jadah! Bangsat!kirik! Ketek! Kampret!  Babi! Kutu kupret! Bajingan tengik!
Fuck! Monyet! Shittt! Anjriitt!

Udah ya allah cukup gitu aja. Maaf ya allah karena saya ga tahan dan ga tau mau ngamuk ke siapa.

Senin, 15 Juni 2015

Bahagia itu ternyata sederhana

Bahagia itu ternyata sederhana. Setelah sekian lama tiap ku hubungi si doi ga pernah jawab. Jangankan menanggapi sms, WA, BBM, jika ditanya pun hampir ga pernah jawab.

Tapi kemarin, rasanya senang setelah aku sms akhirnya si doi balas sms ku, walaupun agak lama. Pas aku buka hp, ternyata ada sms masuk dari si doi. Wuiihh..sumringah banget deh. Kaya orang abis dapet lotre. Haha...

Ya, ternyata bahagia bisa sesimpel itu. Begitu sederhananya definisi bahagia bagi sebagian orang. Mungkin ini jg yang diharapkan si doi ketika ku jarang kasih kabar. Dia hanya butuh sesimpel bahagia ini. Maaf sayang.. :'(

Minggu, 14 Juni 2015

Maafkanlah, Ampunilah

Sekian lama kita kenal, tapi kini semua telah berbeda. Yang membuatku sakit, bukan soal tiada lagi rasa di hatimu. Tapi kini seolah benar-benar tak mengenalku. Bahkan mungkin menganggapku tak pernah ada.

Wahai dzat yg Maha segalanya, hanya Engkaulah yang ada. Aku memang berasal dari ketiadaan. Biarlah sekiranya ada yg menganggapku tak ada, karena memang itulah hakekatku di alam fana. Meski sakit, pulihkanlah dg kuasa-Mu. Obati dg cara-Mu. Maafkanlah aku. Seandainya aku tak mendapat maafnya, maka ampunilah aku.

Wahai purnamaku, maafkan aku yang lalai dan tak terjaga dimalam 14-15 mu, kala kau bersinar sangat cantiknya. Aku lalai sebagai insan yang lemah, yang terlelap begitu saja mengacuhkanmu. Aku tetap menanti hadirmu di malam 14 mu yang lain. Semoga saat itu datang aku mampu menjaga malamku.  Meski aku sadar, saat malam purnama itu tiba, itu jelas berbeda dg malam yg telah ku lewatkan begitu saja.

Sabtu, 13 Juni 2015

Percayalah

Percayalah sayang, aku hanya ingin mencintaimu bukan sebagai pacar. Aku ingin mencintaimu sebagai istri. Untuk itulah aku lebih fokus berjuang mewujudkannya. Tapi jika kau keberatan dengan langkahku, maka silahkan cari laki-laki di seluruh penjuru jagat raya ini, aku yakin niscaya kau akan kembali padaku. Sekuat apapun kau menolak, sejauh apapun kau berlari, pada akhirnya kau akan menemukan cakrawalamu di titik awal. Ya, di sini!

Aku meminta pada Sang Maha Cinta, dan Dia berkata bahwa kaulah jawabanku. Aku titipkan dan minta menjagamu selama pencarianmu. Sampai kelak nanti kau akan tersadar bahwa pencarianmu, pelayaran hatimu akan berakhir dan berlabuh di tempat awal kau mulai berlayar. Di dermaga hati inilah bahtera mu akah berlabuh dan bersandar. Percayalah dan yakinlah, karena itulah takdir semesta.

Tiada kasih yang sehebat kasihku yang tersembunyi dibalik hati ini. Yang bahkan kau pun tak tau yang seutuhnya. Kasihku melebihi apa yang kau tau. Percayalah.

Dulu, ku sengaja sandarkan sejenak bahtera kita di dermaga dengan maksud aku pergi ke daratan mencari perbekalan. Karena ku tau, pelayaran kita selanjutnya adalah lebih serius dan akan mengarungi samudra serta menerjang gelombang. Ku tinggalkan sejenak di dermaga untuk kau jaga bahtera kita sementara ku cari perbekalan. Bukan maksud meninggalkanmu sendiri mengarungi lautan dengan bahtera itu. Tak ku sangka, ketika hendak kembali, kau pergi berlayar sendiri meninggalkanku di dermaga ini, terpaku sendiri.

Aku mohon pada Penguasa Lautan dan pemegang kuasa penjuru mata angin agar mengirimkan angin utara. Tak lain hanya agar kau ditiup kembali ke dermaga ini. Di tempat ku berdiri terpaku tanpa tau apa yg kutuju. Ku yakin, suatu saat ku akan melihat layar terkembang di ujung cakrawala menuju dermaga. Ya, itulah bahteramu yang kembali. Percayalah!


Sabtu, 06 Juni 2015

Bubar jalan

Tak terasa, perjalanan kami usai sudah. Berawal dari pemutusan hubungan, dg maksud untuk lebih fokus mempersiapkan pernikahan dan sekaligus merubah konsep pacaran, tapi ternyata berujung bubar. Memang, sejak saat itu saya mulai jarang komunikasi bermesraan. Tapi tetap saya sempatkan untuk bertegur sapa, menanyakan kabar. Awalnya komunikasi kami masih baik-baik saja. Entah kemapa dia tiba-tiba mulai cuek dan ketus ketika di sms, di bbm.

Saya coba merunut histori chat kitadi sms, watsapp, bbm, line. Tidak ada masalah. Setelah dia mulai mendapatkan pekerjaan baru, awalnya masih bisa berkomunikasi wajar, tapi lama-kelamaan ditanggapi dingin dan singkat. Awalnya saya menganggap karena dia lelah karena pekerjaan barunya. Jadi saya simpulkan mungin agak mengganggu dg kondisi dia yg lelah. Tapi semakin lama sms atau bbm jarang d balas, kalaupun dibalas hanya seperlunya saja. Kalau saya tidak bertanya, biasanya dia jarang menjawab.

Ketika awal saya memutuskan hubungan ini sejenak, sudah dibicarakan kondisi komunikasi selanjutnya. Awalnya saya pun sempat ngomong, kalau kemungkinan dia susah untuk berhubungan model gini, tapi akhirnya dia meyakini, ga apa-apa dan siap demi kebaikan hubungan kita selanjutnya. Jadi, konsekuensi saya agak jarang komunikasi nantinya sudah disampaikan. Tapi saya bilang akan tetap saya usahakan ada komunikasi walaupun sekedar tanya kabar, udah makan belum dan hal lainnya. Memang ga akan setiap hari atau ga sampe sehari tiga kali. Tapi akhirnya jadi seperti ini. Sekarang dia bilang bahwa dia ga bisa diperlakukan begini dg ditinggal-tinggal jarang ada kabar. Padahal di awal sudah bilang siap dan ga apa-apa. Diawalpun saya sudah bilang kalau "pacaran" model begini sekaligus menguji komitmen perasaan cinta kita. Kita akan bisa lihat kesungguhan dan keteguhan hati masing-masing dalam mempertahankan perasaan dan menjaganya dari segala godaan. Ternyata gagal. Bubar jalan sudah.

Saya cuma sedikit butuh fokus utk berjuang lebih keras utk menpersiapkan pernikahan .  Karena perjuangan saya dimulai dari nol dg waktu yg semakin sempit. Selama masa "reses" itu, saya sedikit-sedikit mengumpulkan utk persiapan nikah. Saya mulai memesan cincin, menabung lagi, lebih sering menahan perut demi bisa nabung, walaupun belum ada seberapa. Tapi setidaknya itu keseriusan saya mengusahakan sebatas kemampuan saya. Yang penting ikhtiar, biar Allah nanti yang menyempurnakannya. Sebab saya sadar, dg keadaan saya saat ini, dg perhitungan apapun, mustahil mengumpulkan puluhan juta hanya dalam hitungan setahun dua tahun. Tapi saya percaya, nanti Allah yg akan menggenapkan.

Kini semuanya kandas tak bersisa. Semua sudah tak ada artinya. Bahkan cincin yg sudah saya pesan pun akhirnya saya berikan ke dia, tabungan saya berikan utuk keperluan sekolah dan kuliah adik-adik saya, sisanya entah menguap kemana. Kini ku jalani hari-hariku seperti biasa lagi, tapa ambisi, tanpa motivasi apapun. Sekedar bertahan hidup dan membantu adik-adik sekolah seadanya. Bubar jalan.