Halaman

Rabu, 19 Agustus 2015

SENJA


Senja

Ada rasa hampa
saat langit semakin senja
ada sesuatu yang berbeda
saat jingga merona

Sepi, aku ingin berlari
menyusuri mimpi yang tak kunjung menepi
haruskah ku di sini
mengeja bait pelangi yang hampir mati

Di malam hari...
Ketika senja pergi,
Ketika sunyi menghampiri,
Aku ingin kau kembali
disini, sekali lagi.
Merajut mimpi bersama pelangi,
Berharap esok kan kembali,
tak ada lg sunyi menghampiri
Saat senja kembali pergi.

Sabtu, 15 Agustus 2015

mimpi

Semalam aku bermimpi, aku dan teman-teman ingin pergi ke suatu tempat. Ada dua alternatif jalan, yg satu jalan aspal yg mulus sedangkan yg satu lagi jalan desa yg sebagian besar tanah. Dari dua pilihan itu, ternyata kelompok kami terpecah menjadi dua. Ada yg memilih jalan mulus ada yg memilih jalan yg lebih "menantang".

Aku mengajak sebagian teman untuk melalui jalan yg sedikit menantang agar mendapatkan pengalaman yg lebih banyak mengenai lika-liku perjalanan. Aku melihat orang yg aku sayangi berada dalam rombongan di belakangku.

Tak sengaja, jalan yg kami tempuh akan melewati komplek pemakaman. Kebetulan sekali ada 2 jenazah yg saat itu akan dikubur. Aku mengajak rombongan teman-temanku untuk melewati jalan itu dan melihat pemakaman. Aku berhenti untuk menyaksikan prosesi berharap mendapat pelajaran.

Aku melihat 2 jenazah yg berbeda keadaannya. Yg satu, proses penggalian liang lahat berjalan mudah. Sedangkan yang lain mengalami kesulitan. Sampai beberapa kali bergeser pindah lokasi, tak juga menemukan tanah yg mudah digali. Bahkan sempat nekat menggali kubur sampai melintang ke jalan. Ternyata tidak semudah itu, kedua jenazah mengalami kesulitan yg berbeda. Kuburan yg tadi mudah utk digali tiba2 dipenuhi air, padahal musim kemarau. Nasib kuburan yg kedua lebih parah. Sudah sulit digali, tiba-tiba air pun memenuhi tanah yg sedang digali.

Tanpa sadar, saat menoleh ke belakang, semua teman-temanku sudah balik kanan meninggalkanku, termasuk orang yg kusayangi. Ternyata tidak mudah mengajak orang utk belajar pd kesulutan

Kamis, 13 Agustus 2015

DEAR LADIES


DEAR LADIES.... (mohon dibaca dan diresapi)

Kami tidak suka dibandingkan dengan tokoh-tokoh pemeran utama berbadan mustahil di film twilight anda. Karena kami tau, badan seperti seperti itu mustahil kami bentuk (secara standar gizinnya).

Dear ladies,
Kami tidak suka dibandingkan dengan tokoh-tokoh korea berambut
gay itu! In fact, kami tidak suka dibandingkan dengan lelaki manapun! Tolong jangan sebut-sebut lelaki manapun didepan kami meskipun kalian bermaksud hanya menyindir kami.

Si dia rajin belajar, si dia jago nyanyi, si dia penyayang. Stop it!

We dont like being compared to any man out there! Because competition is in our blood. We compete with million of other sperm to be a human being. Membuat kami cemburu hanya akan menggali kuburmu sendiri.

Dear ladies,
Tolong jangan memaksa kami untuk memilih antara kalian dan hobi kami. Atau memilih kalian dengan teman-teman kami. Karena pria tidak dilahirkan untuk bisa multitasking!

Ketika kami pengen main game, tolong biarkan. Ketika kami ingin berpetualang dengan teman-teman kami, tolong ijinkan. Karena percayalah, sejauh apapun kami bermain dan berpetualang, kami akan kembali duduk bersandar di pangkuan kalian. Menikmati lembutnya sentuhan kalian yang bisa menghilangkan semua penat kami.

Dear ladies,
Kami bukan Dedy Corbuzier. Kami bukan pembaca pikiran. Katakan apa yang kalian mau. Jangan bersikap seolah kalian ingin kami tau apa yang kalian mau. Kenapa ngga ngomong aja sih pengennya apa?

Dear ladies,
Jadikan kami pacar, bukan pembantu. Bukan pula supir pribadi, apalagi tukang ojek. Kami tidak suka wanita manja, yang semena-mena. Ingin dianterin? Minta. Jangan berharap untuk kami mengerti jika kalian tidak berbicara. Kami bukan pemecah kode yang selalu mengerti apa yang kalian mau.

Sometimes, use your brain, not only your heart.

Dear ladies,
Kami ingin kalian ada di pinggir lapangan, ketika kami bermain bola. Meskipun kami tau betapa tidak sukanya kalian duduk sendirian melihat kami bermain. Tapi sodoran handuk bersih dan minuman dingin tanpa diminta ketika istirahat akan membuat kami sangat mencintai kalian. Percayalah.

Dear ladies,
Tolong jangan pertanyakan Aku gendut ya? kepada kami. Karena kami tau itu adalah jebakan betmen. Pertanyaan itulah alasan kenapa cermin dan timbangan diciptakan. Daripada menanyakan pertanyaan itu, kenapa tidak tuangkan saja racun sianida ke tenggorokan kami?

Dear ladies,
Tidak semua dari kami berhati lembut. Dan bisa bersifat romantis. Kami tidak sesempurna Richard Gere atau Gerard Butler. Pria imajinasi seperti itu tidak ada. Hollywod has screwed your minds!

Mengantar kalian pulang naik motor di malam hari ke rumah kalian yang dipinggiran kota itu sepertinya lebih romantis daripada sebuket bunga mawar. Lucky to you! Tinggal duduk manis dibelakang. Kami? Harus pulang pergi lagi melewati malam dingin. Sendirian. Pernah sadari itu? Tidak? Pernahkah kami mengeluh?Roses and chocolate? Please think again dear.

Dear ladies,
Pernahkah kalian merasakan kami marah tanpa sebab. Ngambek tanpa alasan. Menyebalkan bukan? Itu yang kami hadapi setiap bulannya. You guys turn into bitches every time your period comes.

Kami terpaksa harus mengerti ketika keadaan kalian seperti itu. Oleh karena itu, sebuah kata maaf dan terima kasih ketika periode itu telah selesai, would be very nice.

Dear ladies,
Jangan menggunakan standar ganda kepada kami. Disatu sisi kalian ingin emansipasi wanita, disisi lain kalian minta tempat parkir khusus wanita. Ketika kalian berkoar-koar ingin persamaan gender, kalian ingin selalu berjalan disisi dalam jalan dan kami mengambil sisi luar. Ingin kami ditabrak truk sampah apa? Sekali lagi, jangan gunakan standar ganda. We would like to help u, if you ask politely.

Dear ladies,
Sometimes, our ego is bigger than our brain or our heart. Please understand that.

Dear ladies,
Kami benci cewe matre! Sumpah. Kalian tau kenapa laut diciptakan begitu luas? Karena Tuhan tau butuh laut yang begitu luas untuk menampung begitu banyak cewe matre! Inget kan? Cewe matre kelaut aje. (akh shit, berasa tua nulis lirik ini)

Dear ladies,
Kami tidak suka sesuatu yang berlebihan. Baik itu lemak, dandanan, atau make-up yang berlebih. Sesuatu yang palsu lebih mengerikan lagi. Coba deh sekali-kali ngaca, mukamu yang putih pucat karena obat itu tidak cocok dengan kulit kuning langsat asli di leher atau lenganmu. Kami ingin punya pacar, bukan pasien anemia!

Dear ladies,
Kami suka wanita cerdas, yang bisa nyambung diajak ngobrol segalanya. Ngga harus mengerti, tapi setidaknya mendengarkan dan merespon. Jadi, daripada mempertebal bedakmu, tebalkan saja membran-membran dalam otakmu.

Dear ladies,
Seberapapun menyebalkannya kalian ketika PMS, seberapapun cerewetnya dalam mengingatkan kami untuk makan dan belajar. Kami sebenernya percaya itu demi kebaikan kami. We love that attention. We just dont realize it yet. Not until its gone.

Kami ibarat anak kecil yang terbungkus dalam tubuh-tubuh pria dewasa. Tetap kekanak-kanakan dengan caranya masing-masing. Kami ibarat pelaut muda, yang ingin menjadi nakhoda dan memimpin kapal kami sendiri. Berpetualang dari satu pelabuhan ke pelabuhan yang lain.

Tapi percayalah, nanti akan ada suatu pantai kecil, dimana sang pelaut akan berhenti berpetualang dan akhirnya membuat sebuah pondok kecil. Dan beristirahat disana. Selamanya.

Dan dengan ini, mewakili semua pria, aku akan berkata..

Kepadaku, kau titipkan hati mu, hanya ada satu syaratku untukmu. Percayalah padaku!


Minggu, 09 Agustus 2015

Gagal Marah

Kenapa aku selalu gagal utk marah ke dia? selalu dan selalu ga bisa walaupun hati udah kesel banget. Selalu saja luluh. Ya Allah dosa apakah aku sampe segini sayangnya aku sama dia yg jelas udah kecewain dan sakiti aku?

Pagi ini aku berniat perginke rumahnya. Sejak beberapa hari lalu aku sudah bilang ke dia agar ngabari ada waktu atau tidaknya hari minggu ini. Tapi, seperti biasa dia ga ngasih kabar kalau ga aku duluan yg tanya. Seolah emang aku ga diharapkan datang. Dan sepertinya dia pun ga peduli dg aku yg sudah cape dtg dari jauh yg dg entengnya bilang "hari ininaku ada acara keluar mas". Tanpa rasa bersalah, dan itu pun setelah aku hubungi dan aku tanya lagi saat aku sudah di tengah perjalanan. Bahkan pernah aku sudah sampai temanggung, dia ga ngabari. Setelah aku ragu utk langsung ke rumahnya, saat aku istirahat, aku coba telepon tapi ga pernah diangkat. Akhirnya aku sms. Setelah sekian lama menunggu, dia hanya balas singkat, "maaf baru ngabari. aku lagi nginep di rumah temen". Setelah aku jelaskan aku sudah sampe temanggung pun, dia tak ada tanggapan lg. Seolah tanpa rasa bersalah.
Kali ini pun begutu  tapi untungnya kali ini aku belum sampe nekat berangkat.

Saat aku ingin marah, ternyata dia lagi sakit. Biasa hari pertama menstruasi. Aku paham bagaimana sakitnya saat datang bulan hari pertama ini. Jadi aku urungkan kalimat-kalimat marah yg siap dilontarkan..

Jumat, 07 Agustus 2015

Pengkhianatan Adalah Dosa Besar

ya Allah, aku masih belum bisa terima dikhianati seperti ini. Bukankah kesalahan dan dosa terbesar yg sulit diampuni adalah berkhianat? Seperti dlm firmanMu, bahwa dosa terbesar adalah menyekutukan-Mu dg yg lain.

Aku baru paham sekarang. Ternyata dikhianati itu rasanya sakit. Setelah dibela, diperjuangkan, dicintai, diberi semua yg bisa diberi, malah orang yang diperjuangkan kini berpaling. Janji yg dulu diucap hanya meninggalkan bau busuk.

Ya Allah, Engkau yg Maha Pemaaf pun murka dg kesyirikan, pengkhianatan dan kemunafikan, apalagi aku yg hanya manusia biasa yg lemah tak berdaya. Allah, aku mohon takarlah setiap usaha yg aku lakukan dan sakit yg ku terima. Engkau yg maha adil, Engkau yg maha memberi balasan. Aku serahkan semua padamu, karena Engkau yg maha mengetahui apa yg tersembunyi dan tidak ku ketahui darinya.

Sakit hatiku, sungguh sakit! Rasanya marah, benci, muak, emosi, sedih campur aduk. Orang yg paling ku percaya tega berkhianat seperti ini. Tai kucing dengan cinta. Busuk!