waaaaaaaaahhhh.......udah lama banget nih saya ga ngisi blog ini.. mmhhh enaknya nulis apa ya..??
oh iya, cerita tentang saya waktu kecelakaan aja deh.
Ceritanya begini, pada hari rabu sore seorang teman kost saya mengajak untuk pulang ke cirebon dengan mengendarai motor. Tanpa pikir panjang saya setujui ajakannya, dan sore itu juga (sekitar pukul 17.30) berangkat. Dalam pikiranku ini anak nyetir motor kaya punya nyawa serep aja. Gila ngebut banget cuy. Saya sampe was-was, seolah-olah nyawa saya udah di ujung tanduk. Perjalanan Cirebon-Purwokerto ditempuh hanya dalam waktu 3 jam kurang sedikit. Gila ga tuh??
Kami berencana balik ke Purwokerto lagi hari Kamis sore atau Jum'at. Berhubung teman saya itu ada kuliah pada hari Jum'at pagi, maka terpaksa sore hari kami harus meluncur ke PWT. Namun berhubung cuaca di Kota Cirebon pada sore hari itu ujan besar, maka niat pulang itu diurungkan sejenak. dan sampai akhirnya kami memutuskan untuk berangkat ke PWT pada malam harinya. Sekitar pukul 18.30 kami meluncur. Awalnya kami sepakat agar ga pake ngebut. Di tengah perjalanan kami terjebak hujan, dan memutuskan untuk berteduh di sebuah masjid hingga hujan reda. Tak terasa kami tertidur pulas hingga hampir 2 jam.
Pada jam 10.30 malam kami terbangun. Saya pikir udah sangat kemalaman, dan berencana untuk putar arah kembali ke rumah temanku itu yg kebetulan tidak terlalu jauh dari tempat kami berteduh. Temanku bingung karena ada informasi bahwa kuliahnya pada pagi hari dibatalkan, namun ketika konfirmasi ke salah seorang temannya, belum ada jawaban kepastian. Akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.
Karena udah terlalu malam, temanku yg kebetulan pegang stir terbawa ngebut. Sampai di wilayah Bumiayu, teman saya berkata ingin cari warung kopi sekalian istirahat sejenak. Setelah mengisi bensin, kami berjalan perlahan sambil mencari warung kopi yang buka. Karena tidak kunjung menemukan juga, akhirnya tancap gas lagi.
Di jalan yang terlihat mulus, teman saya memberanikan diri meningkatkan kecepatan motornya. Sambil ditemani rintik hujan dan bercampur abu vulkanik merapi yang membuat jalan yang semakin gelap gulita. Dalam posisi kecepatan tinggi, tiba-tiba terlihat sebuah lubang dalam jarak beberapa meter. Teman saya tak mampu mengendalikan motor untuk menghindari lubang. Motorpun oleng untuk menghindari lubang. Namun ternyata setelah kami lolos dari lubang yg satu, masih ada satu lubang menanti di depan. Dengan kondisi motor yang oleh, akhirnya kami amburk menghantam lubang di tengah jalan yang cukup lebar.
Teman saya itu hampir pingsan. Saya suruh dia untuk duduk dan membiarkan motor yang masih tergeletak di tangah jalan. Kebetulan sedang tidak ada mobil yang melintas. Sampai akhirnya ada sebuah mobil truk yang berhenti menolong dan menawarkan bantuan untuk diantar. Kami pun menyetujuinya, karena memang kondisi ga memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan.
Peristiwa ini terjadi sekitar tengah malam, tepatnya jam 12.15, dan katanya pada malam itu tepat jam itu gunung merapi pun meletus kembali dengan dahsyatnya.
kami sampai di Purwokerto sekitar jam 01.30 dini hari. Sialnya teman2 satu kost ga ada yang sadar kalo kami pulang dengan babak belur. Sampe2 kami harus mengobati luka sendiri, membeli obat dengan berjalan kaki sendiri. Saya pun ga enak untuk membangunkan teman yang sedang pulas. Sampai keesokan harinya pun teman satu kost belum ada yg sadar kalo kami kecelakaan. SIALLL..!