Assalamu'alaikum.
Setelah sekian lama tak menulis, kali ini saya akan bercerita tentang dunia nyata di kehidupan sehari-hari. Saya teringat dg pesan papah dulu. Papah pernah bilang, "kamu sekolahlah yg tinggi, carilah kerja yg bener. Apa saja. Siapa tau itu jalan rejekimu"
Karena pesan itulah, saya selalu berusaha menekuni pekerjaan apapun, walaupun itu ga sesuai dg minat atau disiplin ilmu saya. Yg penting jalani dan tekuni dg serius, maka rejeki nanti akan ada jalannya sendiri. Bukannya lg sombong, semua pekerjaan yg pernah saya geluti, ga pernah ada yg saya lakoni setengah hati. Sebisa mungkin untuk maksimal, walaupun itu bidang pekerjaan baru bagi saya.
Dulu saya memimpikan utk bisa menjadi konsultan politik, kebijakan, peneliti dan jg dosen. Untuk mencapai itu, saya lakoni apapun tawaran pekerjaan. Mulai dari marketing alat kesehatan, marketing konsultan pendidikan, wartawan ekonomi, bahkan sekarang terjun di dunia properti. Dunia yg jauh dari disiplin ilmu saya.
Saat ditawari pekerjaan ini, mimpi saya sederhana. Saya ingin belajar bisnis properti agar kelak saya bisa memiliki bisnis properti sendiri, karena kebetulan salah satu adik saya lulusan sarjana teknik sipil. Adik saya yg lain saya arahkan untuk ambil bidang ekonomi, dan hukum. Saya membayangkan nanti bisnis yg akan dibangun akan saya libatkan adik-adik saya agar mereka ga perlu repot-repot mencari lowongan pekerjaan.
Saya mulai belajar menekuni dari lapangan, seorang pengawas dan pelaksana lapangan. Tau apa saya soal bangunan? Ga sama sekali. Tapi saya tetap belajar untuk bisa, sampai akhirnya ga butuh waktu lama saya dipercaya mengelola proyek sendirian. Hanya sekitar 3 bulan sampai akhirnya saya dapat kepercayaan. Tapi pengelolaan ini sebatas pengelolaan pelaksanaan lapangan. Walaupun sedikit-sedikit saya pun ngurus soal marketing, dan legal.
Selesai proyek tersebut, saya belajar lagi untuk siap ditempatkan pada rencana proyek selanjutnya. Singkat cerita, proyek demi proyek perumahan pun dibuka. Berpindah-pindah saya ditempatkan. Sampai akhirnya, saya dipercaya untuk memegang proyek baru di Banjarnegara. Saya mengawali sendiri disitu. Bahkan, saat proyek kedua dibuka di banjarnegara, saya yg dipercaya untuk memegang/mengelolanya. Ga butuh waktu lama saya bisa dipercaya memegang jabatan "tertinggi" di area. Area Manager. Jabatan yg cukup prestisius. Tapi bagi saya, ini biasa saja. Bahkan berkali-kali saya nolak dikasih amanah ini, karena masih banyak senior yg lebih dulu terjun dan berkecimpung di dunia properti. Tapi jawaban bos saya, "saya lebih percaya kamu".
Kadang saya rikuh atau ga enak hati untuk memegang jabatan ini. Karena beberapa senior saya di perusahaan, beberapa kali ditempatkan sebagai staf. Salah seorang pendiri perusahaan ini pun pernah ditempatkan sebagai staf dibawah pimpinan saya di area. Saya sering berfikir, takut ini malah menimbulkan kecemburuan sosial di perusahaan.
Waktu terus berjalan. Sepertinya, kini perusahaan telah mengandalkan saya dalam sistem kerja perusahaan. Boleh dibilang, saya cukup punya "pengaruh" bagi perusahaan. Bahasa kasarnya, kalau saya keluar dari kerjaan, perusahaan ini akan cukup kalang-kabut.
Ada pepatah, "janganlah kamu hidup dari organisasi, tapi berusahalah agar kamu bisa menghidupi organisasi". Kiranya itu pepatah yg berusaha selalu saya pegang. Rasanya malu kalau saya harus hidup dan bergantung dari organisasi tanpa bisa menyumbangkan apa-apa untuk organisasi.
Imajinasi tidak sama dengan mimpi. Imajinasi menciptakan energi untuk terus berharap, dan mewujudkan mimpi itu.!!
by: Ksatria Khayalan
Minggu, 03 Desember 2017
Kamis, 01 Juni 2017
Jika dia untukku
Ya allah, jika Kau anugerahkan lagi perasaan ini, maka labuhkanlah hati ini pd orang yg benar-benar tepat.
Jika memang dia orang yg pantas untukku, maka dekatkanlah. Ridhoilah atas apa yg aku rasakan.
Engkaulah pewaris terbaik, maka wariskanlah padaku pasanganku yg aku kehendaki dan Engkau berkahi atasnya.
Mudahkan jalanku sebagaimana Engkau mudahkan jalan orang yg Engkau kehendaki. Engkaulah penguasa hati, genggamlah hatinya untukku jika itu memang hak ku.
Jika memang dia orang yg pantas untukku, maka dekatkanlah. Ridhoilah atas apa yg aku rasakan.
Engkaulah pewaris terbaik, maka wariskanlah padaku pasanganku yg aku kehendaki dan Engkau berkahi atasnya.
Mudahkan jalanku sebagaimana Engkau mudahkan jalan orang yg Engkau kehendaki. Engkaulah penguasa hati, genggamlah hatinya untukku jika itu memang hak ku.
Minggu, 19 Maret 2017
Rindu tentang Rindu
Aku rindu pada wujud tanpa rupa
Rindu pada yg ada namun tak ada
Rindu akan hal tanpa sebab
Rindu akan sesuatu tanpa keadaan
Kerinduan yg bebas dari dimensi ruang dan waktu.
Bukan tentang ini dan itu
Bukan pula soal dia dan mereka.
Aku rindu tentang Rindu!
Yaa ayatuhan nafsul muthmainnah, irji'i ila robbiki rodiatan mardiyah, fadkhuli fii ibadi, wadkhuli jannati
Senin, 13 Maret 2017
Manusia Pembuat "Masalah" (2)
Sebenarnya, masalah yg dihadapi manusia itu bukanlah semata kesialan yg ditimpakan Tuhan atasnya. Semakin manusia melek terhadap segala sesuatu, saat itulah pintu "masalah" mulai terbuka untuk dirinya. Walaupun sejatinya masalah itu sudah hadir sejak mahluk bernama manusia lahir ke alam fana ini. Hanya saja, pemikiran yg belum sampai pada tahapnya. Sehingga kita belum menganggap itu sebagai masalah.
Dari sini, kita bisa mengetahui bahwa agar masalah yg kita hadapi itu hilang, ada dua cara : tinggikan pengetahuan atau ilmu agar masalah ini menjadi semakin tak berarti, atau pasrahkan segalanya, terus jalani saja, percayakan pasti nanti ada jalan keluarnya. Layaknya anak kecil yang belajar berjalan.
Langganan:
Postingan (Atom)