Halaman

Minggu, 10 Juli 2016

Pernahkah Demikian?


Pernahkah kamu berharap pada seseorang?  Kamu berharap kebaikannya, kehadirannya, perhatiannya, kasih sayangnya? Tapi seringkah engkau dikecewakannya, menangis karenanya, disakiti olehnya? Lalu, pantaskah kamu masih berharap padanya? Ataukah dalam kecewa, dalam tangis dan dalam sakit itu Adakah kebahagiaan yang kamu dapatkan? Apakah dengan kecewamu, dia berubah menjadi baik? Apakah dengan tangismu, dia akan hadir? Ataukah dengan perasaan sakit hatimu, dia menyayangimu?
Mungkin jawabannya TIDAK

Jadi, bukankah ini saatnya untuk kamu pergi, berpaling, menjauh? Setidaknya pergilah dari rasa kecewa itu. Berpalinglah untuk tetesan airmata itu.  Menjauhlah untuk membahagiakan hatimu. Sulitkah itu bagimu?
Jika “YA”,  Pikirkanlah betapa dia tak pernah mengharapkanmu, mempedulikanmu, memikirkanmu. Tanpa kamu sadari, kamu telah hanyut dalam harapan, impian dan angan kosongmu.  Sedikit kata darinya sudah membuat kamu merasa diperhatikan. Sedikit senyum darinya sudah membuat kamu pikir dia peduli.  Sedikit kabar darinya sudah membuat kamu terlena, tak beranjak.
Ya, semua yg sedikit itu saja sudah membuat kamu bahagia. Yang sedikit bahkan semu, sudah membuat kamu bertahan.
Untuk apa? Untuk sesuatu yang KOSONG, tak pernah dia pikirkan, bkn apa-apa untuknya, DIA TIDAK TAHU, TAK AKAN PEDULI. Dan esok, lusa, nanti ataupun detik yang akan datang kamu akan kecewa, menagis dan sakit hati lagi. Tidakkah semua itu CUKUP?

Saatnya kamu melangkah. Mendaki di terjal kehidupan dan mengalir bagai sungai. Jangan bertahan untuk harapan yg tak pernah ada. Jangan menunggu hembus angin yang lalu
Jangan sampai kamu terbangun dalam keadaan remuk. Selagi kamu bisa berdiri, selagi airmatamu belum habis, selagi hatimu belum bernana, biarlah sakitnya terasa hari ini.
Esok luka itu akan mengering. Biarlah dia menjadi bagian kenanganmu, tapi dia tak lagi menghancurkanmu. Bahkan ketika kamu pergi, dia tak akan menangisimu. Mungkin dia tak menyadarinya karena kamu bukan yang diharapkannya. Kamu bukan yang dipirkannya. Kamu bukanlah apa-apa baginya.

Jangan pernah menoleh lagi untuknya. Jika hari ini kamu sadar siapa dia, besok, tahun depan, sepuluh tahun lagi
dia akan menjadi orang yang sama yang tak pernah mempedulikanmu. Yang hanya memberimu sedikit kata, sedikit senyum. Yang akan menumpahkan air matamu, Menggoreskan rasa kecewa, dan mengguratkan luka dihatimu.

Maka PERGILAH , PERGILAH..!
Biarkan hari ini adalah akhir kecewa kamu. Biarkanlah airmata itu menetes sederasnya. Dan biarlah rasa sakit itu menghunjam dalam, tapi itu yang TERAKHIR untuknya. Itu yang TERAKHIR.

Ingat!  Tuhan tidak menciptakan satu orang didunia ini. Bukalah hatimu. Diluar sana masih banyak yang membutuhkanmu. Cukuplah dirimu untuk mereka yang siap menerima cintamu Yang lebih menghargai cintamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar