Slama ini tdk ada prhatian pemerintah trhdp kraton sbg pninggalan sejaran dan aset bangsa.. Itu trbukti tdk ada peraturan atw kbijakan yg brkaitan dg plestarian kraton..pengakuan pun hny sbts non formal..
Pengecualian utk jogja krn d jogja sultan jg memegang jabatan sbg gubernur (pemerintahan formal).. Sy kasusnya d Cirebon
Sejarah pendirian kedua kraton ini juga berbeda. Kultur masyrkt jawa (kraton jogja) terbuntuk oleh budaya hindu-budha yg menganggap raja adalah wakil dewa shg ada istilah "sabda pandeta ratu" hal ini scr tidak langsung menjdikan kebudayaan ...kkratonan jogja bertahan.
Berbeda dg cirebon yg yg menganut kesultanan yang menempatkan raja dan rakyat seperti kiyai dan santri. Ketika seorang sultan kehilangan fungsiny (baca:kyai) maka msyrk (baca:santri) akan meninggalkanya. Hal ini scr tdk langsung akan mengikis habis kebudayaan kecerbonan dlm masyarakat crbn sdr krn k'hilangan panutan, bukan hanya oleh pemerintah.
Yoi betul. tp prsoalan pemerintah dg kraton adalah kewajiban. pmrnth daerah yg pny otoritas formal dan pny tngg jwb hrs mampu memelihara aset2 bangsa trsbut.. saat ini kraton beserta sultannya hny skdr symbol
Lebih tptnya simbol "kehilangan identitas" pemerintah sbg penjaga aset dan kraton sebagai penjaga budaya peran ini sama sekali tidak terlihat, terkesan masing rikeuh/serba salah. Pemerintah sejatinya adalah bagian dari masyarakt budaya jadi sangat picik jika sultan hanya dijadikan simbol seharusnya sultan harus diberikan forsi lebih.. Setahu saya kesultanan crbn terpecah, dan blm dtemukan titik temunya sampai skrg..
Yoi..pemerintah gmw jemput bola. Sdgkn pihak kraton hny menunggu.. . Klo soal perpecahan, sejak jaman penjajahan, kesultanan crbn trpecah jd 2, yaitu kasepuhan dan kanoman.slain itu ada 2 kraton lg yaitu kacirebonan dan kaprabonan. mungkin yg km maksud trpecah dan blm ada titik temu itu adlh kasus suksesi tahta d kraton kanoman bbrp taun lalu.. klo dlm hal ini, pemerintah emg gbs campur tangan krn itu urusan intern kluarga kraton...
Salah satu bentuk ketidaksiapan kraton menjadi penjaga budaya
Klo soal prpecahan, jauh sblm republik ini trbentuk, konstelasi politik kraton sllu d warnai perebutan tahta dan warisan. . .tp klo dlu msh bisa eksis..klo skrg kraton tak punya aktifitas sosial politik. tp hny sbatas menjaga tradisi dan seremonial. olh krn itu, tnp dukungan penuh dr pemerintah selaku pemimpin formal yg pny wewenang dan otoritas, mka eksistensi kraton akan sulit d prtahankan
Menurukku budaya bisa merupakan aktifitas politik yg mempengaruhi kebijakan pemerintah terhadap kraton. Contohnya jogja ketika pemerintah meninjau kembali kekuasaan sultan masyarakat jogja pun bersuara menentangnya. Hal ini tidak mungkin terjadi jika masyrakat jogja tdk menghormati kraton, tidak terkecuali crbn dan yg lainya.
Nah utk masalah ini perlu d pisahkan konteks historisnya. msyrkt jogja bgtu mengagungkan sultan beserta perangkat kratonnya krn d sana masyarakat lbh mengenal pemerintah ya hanya sultan..krn dr dlu jogja mrupakan daerah istimewa sejak d kluarkannya staatsblad taun 1941 yg mrupakan lang contract,pny hak mngatur rmh tgga sndri dan pemerintahan formal d pegang oleh sultan yg jg sbg pamengku adat.. klo daerah lain, ga mengenal sistem itu. Jd msyrkt menilai bhw kraton bserta org2 d dalamnya adlh sbuah entitas yg trpisah.. d crb hnya brupa vorte velklaring yg hny prnytaan pendek dr belanda, shg kasultanan crb g pny wewenang lebih sejak dahulu.
Maksud sy budaya murupakan kebiasaan masyarakat yg lahir sebelum adaya sistem pemerintahan (baca:kraton) bukan diciptakan kraton artinya kraton dari dulu sudah menempatkan posisinya sbg penjaga budaya sekaligus penguasa formal sprti yg mas... katakan. Fungsi penjaga budaya disini adlah kraton menjaga kebiasaan2 masyarakat menjadi menjadi jatidiri identitas daerah kekuasaan budaya'nya. Sedangkan fungsi formalnya adalah krajaan menggunakan budaya'nya sbgai diplomasi politik dlm meyakinkan budaya'ya agar bisa diterima oleh yg lain shngga kekuasaanya semakin besar, seperti yg dilakukan majapahit melalui gajah mada. Jadi tdk menjadi penting kraton crbn tdk memegang kekuasaan formal/tidak untk melakukan aktifitas politik budaya masyarakatnya untk meraih posisi tawar pd pemerintah. Semisal kraton solo, minang, dan kutai yg memiliki posisi tawar tinggi trhdp pemerintah tnp memegang kekuasaan formal bahkan suku badui (notabene:kekuasaan adat) memiliki posisi tawar lebih baik dibanding crbn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar