Berjuang, Berjuang, Berjuang, Bertahan..
Terimakasih kamu telah menganggapku sebagai orang terdekatmu, terimakasih kamu mau berbagi suka maupun duka bersamaku.. terimakasih kamu menyayangku dengan keterbatasanku, dengan kekuranganku, dengan kelemahanku..
Aku tau, aku tak kan bisa menjadi sempurna untukmu, namun aku yakin cinta lah yang akan membuat kita menjadi sempurna, dimata kita sendiri. Cinta itu sederhana, hanya AKU dan KAMU, maka itulah cinta. Aku itu kamu, kamu itu aku. Aku ngrasain apa yang kamu rasain dan kamu rasain juga apa yang lg aku rasain. Sangat indah kedengarannya. Namun ternyata cinta tak sesimpel itu, tak sesederhana itu, dan tak semudah itu, namun juga tak serumit yang dibayangkan. Ada kalanya aku merasa menjadi orang asing buat kamu, ada kalanya aku menjadi orang terjauh buat kamu, ada kalanya aku merasa tak bisa melakukan apapun buat kamu, ada kalanya aku sama sekali tak tahu apa mau dan ada kalanya aku tak slalu bisa memahami kamu, walaupun judulnya tetap aku sayang kamu..aku sayang kamu, dan aku sayang kamu.
Terkadang aku bingung aku harus bagaimana, aku hanya ingin melakukan yang terbaik buat kamu, walau kadang akhirnya menjadi tak baik. Aku berusaha terus menyayangmu, menerimamu di situasi apapun.. bagaimanapun kondisinya, aku mencoba untuk tak mengeluh, untuk tak menuntutmu lebih. Aku slalu berfikir aku takut menambah beban pikiran kamu, aku takut membuatmu menjadi tambah frustasi ketika aku sedang tak bisa menjaga dan mengendalikan sikap. Setiap ku tanya apa aku menambah beban buat kamu, kamu slalu jawab tidak. Aku takut sikap-sikapku justru malah semakin menekanmu, walaupun aku hanya berniat ingin membuatmu bangkit, semangat, tapi mungkin caraku salah. Lantas? aku harus bagaimana lagi? Saat kamu down, aku bingung. Aku tau, perasaan kamu sangat sensitif. Mungkin memang aku belum cukup dewasa menghadapi kamu. Kamu yang sangat dingin, kaku, dan tiba-tiba aku seperti tak mengenalmu. Kadang aku pun tak mengerti ketika tiba-tiba emosimu meninggi, ucapanmu tak mencerminkan kedewasaan dari sosok kamu. Aku mengerti atas apa yang kamu rasakan, aku mengerti atas semua beban fikiranmu, tekanan kehidupan yang ada, tuntutan sebagai seorang pria.
Aku rela menjadi pelampiasan atas kekesalanmu, atas kelelahanmu, atas segala kerisauanmu, tapi jangan sok belaga baik-baik saja didepanku tapi sebenarnya tak terima atas semua sikapku. Semua sikapku ke kamu pun bukan tanpa alasan. Aku sayang kamu, aku cuma ingin kamu terus berjuang , setidaknya untuk diri kamu sendiri. Setidaknya aku bisa bangga menjadi orang terdekat kamu, aku sama sekali tak bermaksud menghakimi, mengharuskan, menuntut, menekan, atau apalah.. Aku hanya berharap, bahkan sangat berharap kamulah yang terbaik buat aku. Materi bukan hal yang utama buat aku, tapi aku juga ga akan munafik bahwa orang hidup itu butuh yang namanya materi. Tapi yang terpenting buat aku cuma kesungguhan kamu sayangi aku, kesungguhan kamu berusaha buktiin sayang kamu ke aku. Seandainya aku boleh dan bebas memilih, aku siap saat ini juga dampingin hidup kamu, suka dan duka kita hadapi berdua.. Tapi situasinya tak sesederhana itu, tak semudah itu, aku dan kamu hidup diantara masyarakat, aku dan kamu masih punya keluarga yang turut menentukan pilihan. Kamu pilih aku, banyak sekali konsekuensi-konsekuensi yang harus kamu terima, banyak sekali tuntutan-tuntutan yang harus kamu penuhi (walaupun bukan aku yang menuntut). Dari awal, aku slalu warning kamu, apa kamu yakin pilih aku?
Aku sayang kamu, aku cuma mau kamu yang sanggup bahagiain aku, jangan buat aku tak nyaman berada di dekatmu ..
kita harus tetap berjuang yaaa, smoga kita memang berjodoh, dimudahkan dan dilancarkan jalan untuk menggapai ridhoNya ..
aku tunggu kamu yaa ,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar