Halaman

Senin, 10 Januari 2011

Pengalaman Pertama

Aku ingin mencintaimu seperti ombak
yang selalu ada untuk pantai.
Selalu membelainya setiap saat meski terhalang karang..
Tak pernah lelahnya ia berjuang hanya untuk membelai pantai meski harus kembali ke tengah samudra, namun akan tetap kembali datang...


Saat ini aku dilanda suatu perasaan yang sulit aku definisikan. Tepatnya tanggal 8 Januari 2011 di siang hari yang mendung. Sebuah pertanyaan meluncur dari bibir seorang perempuan. Ia menanyakan tentang maksud perkataan tempo hari.
"mas, maksud mas sikap aku menggantung itu gimana?" "terus maunya aku harus gimana?"..
"mas mau tau gimana perasaan aku ke mas?" "terus kalo udah tau gimana perasaanku, mas mau apa?"
Di tanya begitu, aku langsung grogi dan keluar keringat dingin. Selama beberapa saat aku hanya bisa terdiam seribu bahasa. Kurang lebih 20 menit kami hanya berdiam diri tanpa sepatah katapun terucap. Sumpah deh, seumur-umur aku belum pernah ngalamin yg kaya gini. Mending aku ditanya dengan 10 soal pertanyaan analisis pada saat ujian dan mengerjakan 5 makalah daripada ditanya yg beginian.

Setelah beberapa saat terdiam, aku beranikan diri untuk mengatakan sesuatu. Ku tatap wajahnya yg sedang memandang rintik hujan yg turun. Ku raih tangannya, dan ku bisikan di telinganya,
"Ry, saya sayang dan cinta sama kamu. Saya mau kamu orang pertama dan terakhir yang akan menjadi pendamping saya. Seumur-umur saya belum pernah pacaran dan belum pernah mengatakan cinta seperti ini ke perempuan"

"apa mas yakin dengan perasaan mas ke aku? bukan cuma nafsu sesaat? apa mas siap dengan konsekuensinya nanti?" "kenapa mas bisa yakin?".

"saya yakin dengan perasaan ini Ry dan ini sulit dijelaskan alasannya. Karena keyakinan ini ada di hati saya" "terus gimana perasaan kamu ke saya Ry?"

Di tanya begitu, dia malah bingung sendiri. Dia merebahkan kepalanya di pangkuanku dan juga memelukku sambil nangis tersedu-sedu. "aku belum pernah sebingung ini waktu di tembak cwo. Aku bingung mau ngomongnya".

Sambil membelai kepalanya, aku bisikan di dekat telinganya, "kalo kamu ga bisa jawab sekarang, ga apa2 ko. kapan aja kamu siap, saya siap mendengarnya."
"bukan gitu mas, aku takut kalo rasa sakit yg dulu pernah aku alami terulang lagi. Aku takut manisnya cuma di awal. aku cape disakiti terus"

"Ry, apa kamu punya perasaan yang sama ke saya seperti perasaan saya ke kamu?". Dengan tersedu dia menganggukkan kepala, "sebenernya aku juga sama, tapi bingung harus gimana. Apa mas siap dg konsekuensinya. apa mas ga ilfill dengan masa laluku yg kaya gitu?"

"saya siap dengan segala konsekuensinya Ry. apa yg bisa buat kamu percaya? mungkin saya bukan orang sempurna atau orang yg bisa bahagiain kamu, tapi setidaknya saya berusaha menjadi orang yg terbaik untukmu dan berusaha bahagiain kamu. kalo emang kamu takut kejadian masa lalu terulang lagi, tolong kamu ingatkan saya jika suatu saat ada perkataan, sikap atau apapun yg buat kamu ga nyaman atau tersakiti. saya ga mau nyakitin perasaan kamu Ry, krn saya sayang sama kamu". "kan kamu yg berpengalaman dan pasti tau batasannya. kalo saya, terus terang belum pernah ngalaminya. jadi tolong bantu saya"

"sebenernya aku ga mengharapkan orang sempurna, cukup orang yang bisa lindungi aku, bisa ngobatin luka aku dan bisa ngertiin aku sepenuhnya".

Kemudian, dengan disertai isak tangis, dia menceritakan pengalaman pahitnya pacaran waktu dulu, yang sampe sekarang masih menghantui. mantannya yg dulu udah terlalu sering menyakiti perasaannya dan terlalu otoriter katanya. dia ga pernah ngertiin perasaan perempuan sama sekali. Berkali-kali minta maaf, tapi berkali-kali juga di langgar sendiri. Setelah panjang lebar bercerita, dia menyandarkan kepalanya di pundakku. Selama dia bercerita aku hanya diam dan menjadi pendengar setianya. Aku biarkan dia menangis sampe tuntas.


Hari minggu kemarin, dia pulang ke kampung halaman. Aku mengantarnya hingga mobil Bis yang ditumpanginya pergi menghilang dari pandanganku. Sebelum dia pergi, dia berkata, "mas aku pulang dulu ya? mas jgn ngangenin aku terus, jgn mikirin aku terus ya? kerjain skripsinya tuh. sampe ketemu sebulan lagi".

Semalam dia sms begini :
"cinta itu memang luar biasa. Saat aku menangis, aku masih merindukannya. saat dia melupakan aku, aku masih peduli dengannya. saat dia mencintai orang lain, aku masih bisa tersenyum dan katakan aku bahagia untukmu. karena mencintai bukan apa yg aku lihat, tapi apa yg aku rasa. bukan apa yg aku dapat, tapi apa yg aku beri. bukan bagaimana melupaknnya, tapi sejauh mana aku bisa bertahan" (from: Ry. 8.21 pm/ 9 januari 2011)

sms kedua ""sebuah kata tak mampu menggambarkan perasanku saat ini. dan mungkin hanya bisa terdiam untuk sementara sampai perasaanku tidak bimbang..." (from:Ry. 02.10 am/ 10 Januari 2011).

Saat ini aku dilanda rindu yg amat sangat. Kadang aku meneteskan air mata ketika merasakan perasaan ini yg membuncah dalam hatiku.. Aku benar-benar ga mau kehilangan dia..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar