Halaman

Rabu, 20 Juli 2011

Entah apa yang ada dipikiran dan lamunan ku.. entah apa yang aku rasa saat ini.. rasa yang tak mungkin bisa dipahami oleh siapapun, karena aku sendiri pun sama sekali tak mengerti. Hati yang terusik entah mengapa, pikiran yang berantakan entah apa yang sedang dipikirkan. Terlalu berbelit-belit mungkin jika tujuan ku menulis hanya untuk mendeskripsikan apa yang aku rasa sekarang.

Salahkah ku jika ku mulai bicara soal cinta? Salahkah ku ketika aku tak mampu menutupi bahwa aku menginkan seseorang untuk ada disampingku, menyayangiku, dan mengerti aku. Salahkah ku jika aku ingin kembali menikmati masa-masa indah dalam dunia percintaan bersama orang yang aku sayang ? Salahkah ku ketika aku mulai berharap bahagia itu kan ada untuk ku setelah sakit yang ku rasa selama ini? Tidak ada satupun yang mampu menjawab semua tanya hati ku. Ketakutan slalu muncul dari dalam dasar hati ini, ketakutan yang menyebabkan aku trauma untuk membuka hati kembali. Ketakutan semua kisah pahit itu kan terulang kembali. Tak kan ada satu orangpun memahami sakit yang telah aku rasa selama ini. Cukup membekas dan sulit terhapus.

Dan sekarang satu keputusan besar itu telah aku ambil dengan segala resiko dan konsekuensinya. Ya, aku telah menemukan seseorang yang aku anggap bisa membantuku untuk mengobati luka dan memberi setitik kebahagiaan untuk ku. Aku mulai mencoba membuka hati kembali dan menerima datangnya sebuah cinta. Aku sangat mengerti bahwa keputusan ini bukan sembarang keputusan, keputusan yang aku ambil membutuhkan kesiapan untuk menghadapi masalah-masalah yang mau tidak mau pasti akan teerjadi di depan. Aku tahu ini sulit, tapi hati tak bisa berbohong bahwa aku butuh cinta sebagai penawar luka yang sangat perih. Sebenarnya aku masih takut dan sama sekali belum siap menghdapi masalah-masalah yang akan terjadi nanti, aku masih ragu dan bimbang saat itu. Aku belum bisa menata hati kembali, hati ku masih sangat terasa lelah setelah sekian lama harus menahan beban luka yang dalam.

Yang lalu biarlah berlalu. Tutup lembaran lama dan mulai menorehkan tinta untuk memulai kisah dilembar baru. Walau kisah ini bukan kisah yang sempurna, namun aku yakin kisah ini akan berakhir bahagia. Aku telah terlanjur sayang, terlanjur cinta, dan semua rasa itu sangat besar. Aku tak ingin sedikitpun melukai hatinya, menyakitinya, bahkan mengecewakannya. Aku ingin kita sama-sama menggapai bahagia. Aku belajar dan terus belajar untuk mengerti dan lebih memahaminya. Tapi ya inilah sebuah konsekuensi cinta, ada kalanya terasa manis ada kalanya hambar, dan ada kalanya pula terasa sedikit pahit. Terkadang sedih hati ini ketika tak bisa memahaminya, ketika tak bisa mengerti sikapnya, ketika tak sanggup menghadapinya. Terasa sedih pula hati ini ketika belum bisa persembahkan yang terbaik untuknya. Apa daya aku hanyalah seorang wanita biasa yang memiliki banyak kekurangan. Tapi aku ingin berusaha untuk lakukan yang terbaik dari apa yang aku bisa lakukan. Rasa sayang ini telah mengalahkan keegoisanku. Aku tak ingin menutut sebuah pengertian sebelum aku bisa mengerti dia, walaupun terkadang aku membutuhkan itu ketika suasana hati aku sedang tak menentu. Hingga detik ini, aku masih belum bisa sepenuhnya memahami sikapnya, aku masih bingung bagaimana cara menghadapinya ketika raut wajahnya berubah menjadi tak biasa seolah menyembunyikan sesuatu. Mungkin tak ada satu orang pun yang tahu ketika aku harus meneteskan air mata karenanya, terlalu rapuh memang, tapi ya inilah aku. Aku bukan wanita yang kuat, aku wanita lemah. Tapi wanita lemah bukan berarti mudah menyerah.

_ry230611_
23.10 pm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar