Entah harus berkata apa aku. Tak kuasa air mataku mengalir deras ketika membaca tulisanmu. Segitu perhatiannya dirimu, segitu rincinya kamu memperhatikanku, bahkan ketika diriku sendiri tak menyadarinya.
Jika aku disuruh jujur, jujur aku bingung dengan perasaanku. Bingung mendefinisikan perasaan ini, bingung menerjemahkan semua ini, bingung mengungkapkan ini semua padamu. Satu kata sederhana yang mungkin bisa dipake, dan itu kata yang dianggap paling mendekati pengertian adalah kata "SAYANG".
Aku suka dengan semua yang ada pada dan tentangmu. Namun aku bingung bagaimana cara untuk mengungkapkan semua ini dalam tindakan. Aku ingin membahagiakanmu, aku ingin selalu membuatmu tersenyum dan tertawa ceRIA.
Aku suka dengan semua yang ada pada dan tentangmu. Namun aku bingung bagaimana cara untuk mengungkapkan semua ini dalam tindakan. Aku ingin membahagiakanmu, aku ingin selalu membuatmu tersenyum dan tertawa ceRIA.
Tahukah kau ketika tanpa sadar aku membuatmu murung, membuatmu bete, membuatmu marah?? Dalam hati ini aku marah pada diriku sendiri dan berkata "kenapa aku begitu dungu?! sampe2 ga peka dan selalu mengulangi kesalahan yg sama" Begitu banyak curahan sayang dan perhatianmu padaku, namun yang ku balas cuma rasa kesal, kecewa, dan murung di hatimu. Bahkan aku tidak peka ketika kamu meminta secara terus terang padaku, tetapi aku hanya diam dan seolah tak peduli. Ah, tololnya diriku!!
Aku malu. Aku takut dibilang orang tak tau diri, tak tau terima kasih atas semua kebaikanmu dan sayangmu padaku. Aku hanya bisa mencintaimu dengan sederhana, sesederhana angin yang berhembus menggugurkan serbuksari pada bunga dan menjadikannya perkawinan dan bunga baru. Sesederhana lautan yang memberikannya kehidupan pada bermilyar-milyar hewan laut, sesederhana malam yang memberikan waktu istirahat yg nyaman bagi manusia. Sesederhana kokok ayam sebagai penanda bila pagi tiba. Dan sesederhana siang yang memberi kehangatan dan waktu yang tepat untuk aktivitas.
Aku tidak bisa menjadi diri orang lain. Aku tidak bisa mencintai layaknya Romeo mencintai Juliet, atau seperti Muhammad mencintai Khodijah dan Aisyah. Aku pun tidak bisa mencintai layaknya Adawiyah yang mencintai Tuhannya. Tapi aku ingin mencintaimu dengan diriku sendiri, ingin mencintaimu dengan caraku sendiri. Karena aku bukan dia atau mereka. Karena itu jangan pernah bandingkan aku dengan dia, mereka atau siapapun yang kau impikan. Aku ingin mencintaimu dengan caraku sendiri. Cinta yang sederhana yg bisa ku persembahkan padamu, karena yang ku miliki cuma kesederhanaan ini.
Karena itu pula, aku tak ingin kau mencintaiku seperti orang lain. Aku ingin cinta dan sayang dari dirimu sendiri, bukan mengada-ada. Bukan cinta dan sayang yang dibuat seperti. Tak usah kau mengandai menjadi Juliet yang begitu mencintai Romeo. Tapi jadilah dirimu sendiri yang mencintaiku apa adanya. Jadilah dirimu dengan segala kekuranganmu yang mencintaiku.
Karena itu pula, aku tak ingin kau mencintaiku seperti orang lain. Aku ingin cinta dan sayang dari dirimu sendiri, bukan mengada-ada. Bukan cinta dan sayang yang dibuat seperti. Tak usah kau mengandai menjadi Juliet yang begitu mencintai Romeo. Tapi jadilah dirimu sendiri yang mencintaiku apa adanya. Jadilah dirimu dengan segala kekuranganmu yang mencintaiku.
^_^
"Ksatria Khayalan"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar