Halaman

Sabtu, 20 Juni 2015

Dialog dg Sang Maha Kasih

Ya allah boleh lah ya aku tulis curhatan pada-Mu di sini?

Entah apa kata atau kalimat yg tepat utk menjelaskan perasaan aku saat ini. Yang jelas dada ini sesak, jantung ini berdetak lebih cepat dari biasanya, tubuh ini mendadak berkeringat dingin, tenggorokan ini tercekat dan sulit menelan.

Wahai allah yg maha tau apa yg ada di hati ini. Aku kecewa, sakit hati, sedih, putus harapan. Aku tidak terbiasa untuk curhat sana sini tentang masalah pribadi, bahkan terlalu privasi. Beri aku pelukan-Mu allah. Pelukan yang sanggup menenangkan dan membahagiakan. Jika pelukan manusia saja bisa membuat tenang dan nyaman, apalagi pelukan-Mu allah.

Engkau tau allah, tiada tangisan yang lebih sedih dibanding tangisan di dalam lubuk hati. Bukan tangisan air mata ini yg keluar.

Ya allah kenapa Engkau jauhkan satu persatu orang yang aku cintai. Perempuan yang aku cintai di muka bumi ini. bahkan ibu ku pun Kau ambil.

Aku berusaha mencintai setulus hati dan memperjuangkannya. Setelah aku menemukan tambatan hati, mengapa Engkau jauhkan juga allah? Kini dia sepertinya lebih memilih yang lain dibandingku. Aku memang tidak sempurna, tapi setidaknya aku merasa lebih sempurna setelah ada dia. Kami ucap janji akan menjaga cinta sayang ini. Tapi kenapa jadi begini? Apa salahku allah? Apa aku tidak layak untuknya? Karena aku belum mampu beri kepastian? Oh allah, cuma Engkaulah kepastian, cuma Engkau yg maha benar dan berhak memberi kepastian. Engkau pula yang memberi jalan kehidupanku seperti ini. Walau kadang aku mengeluh tentang hidupku yg susah, tapi dengan cinta itu, aku optimis menghadapinya, sesuai janjimu.

Ya allah, kepada siapa lagi aku menangis kecuali di hadapan-Mu. Aku memohon siang malam, bahkan setiap mengingatnya, aku memohon agar kami bersatu dan bahagia. Setiap tanggal 15 ku baca Ar-Rahman-Mu, betapa kau banyak tunjukkan nikmat yang tak bisa didustakan.

 Aku bergairah bekerja apapun demi sebuah ikhtiar untuk mewujudkan cinta yang suci. Agar aku mampu. Tapi di tengah semangat usahaku, Engkau balikkan keadaan sekehendak-Mu. Engkaulah yang maha berkehendak. Dunia ini adalah panggung eksistensi-Mu.

Hati ini jauh lebih terasa teriris. Belum pernah hati ini merasakan sepedih ini. Selama ini aku sudah tenggelamkam diri dalam perasaan cinta karena aku yakin dengan keputusanku.

Tapi kini Kau tunjukan ke-maha kuasaan-Mu padaku. Bahwa tiada yg abadi di dunia ini. Aku percaya itu. Entah ini yg keberapa kali Engkau ingin ajarkanku tentang kesabaran dan keikhlasan. Ternyata aku belum cukup sabar dan ikhlas di hadapan-Mu. Atau mungkin Kau ingin membuatku menjadi istimewa dalam hal kesabaran dan ikhlas? Kau lahirkan aku dari rahim ibu yang belum sempat melihatku sukses. Kau hadirkan aku di tengah keluarga yang boleh dikatakan tidak mampu. Dulu, Kau juga yang menjauhkanku pada perasaan yang belum sempat terucap. Kini Kau coba lagi menjauhkanku dari perasaan terdalamku.

Ya allah sungguh maha benar firman-Mu bahwa manusia hanya mampu berencana. Hasil tetap berada di tangan-Mu.

Ya allah, Engkau yang telah menganugerahi rasa cinta dan kasih sayang ini, kini tersakiti. Kau berikan aku bahagia, Kau juga yang kini berikanku derita. Wahai Yang Maha Menyembuhkan, sembuhkanlah sakit ini. Obati luka ini dengan cara terindah-Mu. Beri aku pelukan-Mu, beri aku ciuman-Mu, beri aku belaian-Mu sebagai penggantinya. Engkaulah yg tak pernah meninggalkanku dalam susah dan senang. Bahkan Kau tetap setia bersamaku meski berkali-kali aku acuhkan. Kasih-Mu tiada tara, cinta-Mu tanpa batas.

Oh allah berikan ketabahan dan keikhlasan pada hatiku. Lapangkan dadaku. Jauhkan aku dari syirik.
Jika dia memilihnya, bukan memilihku, berikan orang yang aku cintai itu kebahagiaan. Berikan pengganti yg lebih baik dariku. Jangan sampai menyakiti dirinya seperti aku yang pernah menyakiti dia. Tolong allah, aku mohon dengan sangat...mohon dengan sangat. Jagalah dia demi aku. Jauhkan dia dari segala bahaya dan hal yang dapat menyakiti jiwa raganya. Engkaulah sebaik pelindung. Tolong ya, ya allah. Buat dia nyaman dan bahagia di tempat baru pilihannya. Kabarkan aku ya allah di hari bahagianya nanti seandainya ia alpa memberitahuku. Insya allah aku akan datang menyaksikan kebahagiaannya. Semoga saat itu tiba, Kau masih berikan nafas untukku agar aku bisa menjadi saksi untuknya.

Allahku yang baik, aku ingin bersandar di bahu-Mu sejenak untuk melupakan kepedihan dan kesedihan. Agar aku kembali bangkit dan sadar masih ada hal-hal baik yg bisa aku perjuangkan.

Hey allah, genggam tanganku. Gandeng aku dan tuntunlah ke jalan bahagia-Mu. Aku lelah berjalan sendirian di kefanaan dunia ini. Aku buta.

Ya allah, sekali lagi, peluk aku. Belai aku dengan kehangatan cinta-Mu yang abadi. Biarkan air mata ini menyatu bersama dzat-Mu yg suci..

Ya allah, mataku udah tak sanggup liat layar ini, tertutup linangan air mata ini. Jemariku sudah bergetar sulit untuk melanjutkan mengetik. Engkau yg lebih tau apa saja yg ku rasa yg belum sempat tertulis.

Aku mohon yg terakhir. Jaga dia untukku. Bahagiakan dia karena dia adalah wanita istimewa di mataku. Wujudkan segala mimpi dan keinginannya.

Untukmu hay little princess, putri centilku, aku berusaha ikhlas tapi tentu tak akan pernah melupakanmu. Semoga pilihanmu adalah yang terbaik. Maafkan aku yang gagal menjadi yg terbaik buatmu. Salamku dan seluruh isi jagat raya serta penghuni surga untukmu. Insya allah kau bahagia.
Aku yang selalu memandangmu dari kejauhan, memandangmu dalam mimpi, memandangmu dalam doa.


Purbalingga, 20 juni 2015
(T_T)

Wibiono
(ARB)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar