Halaman

Minggu, 21 Juni 2015

Ijinkan Sekali Lagi

Cemburu rasanya hati ini.. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Kini dia yang benar-benar mengacuhkanku. Kalaupun dia menanggapi, itu sudah termasuk bonus yg luas biasa bagiku.

Pengen nangis terus-terusan, tapi ga bisa. Hanya bisa nangis dalam hati menyaksikan dirinya bersamanya.

Inilah resiko yg harus ku tanggung akibat rasa sayang yang terlalu besar. Jika saja aku tak beriman, mungkin sudah tak tahan untuk bunuh diri.

Ya allah Tuhanku, jagalah aku dari perbuatan yg Engkau murkai.

Semoga kau bahagia sayang. Ternyata aku tidak sanggup memberimu bahagia. Ternyata aku belum sanggup menjadi obat untukmu.

Sebenarnya aku ingin kamu yg mendampingi hidupku. Aku ga mau wanita lain yg datang karena yg lain tidak ikut berjuang ketika ku mulai dari titik nol,merangkak, berdiri, hingga akhirnya mulai menaiki tangga.Sayang, kamulah yg selalu menemaniku berjuang mengawali semuanya. Kamu pula yg sering aku mintai tolong saat-saat kritisku. Kamu yg paham dan ikut merasakan kondisiku saat benar-benar tak berdaya, tak bermodal. Aku terlalu banyak merepotkanmu. Kamu yg selalu memberiku semangat ketika aku tak berdaya.

Harusnya kamu sayang yg mendampingi hidupku. Kamu yg mengerti saat susah senangku. Bagiku, kau wanita sempurna yang hebat, yang bakal sanggup mendampingi imammu meraih sukses. Aku mau kamu sayang. Bukan yang lain! Cuma kamu!

Banyak wanita lain yg lebih cantik dan menggoda, tapi aku tidak tertarik. Merekatidak mengerti aku. Mereka tidak tau bagaimana aku belajar berdiri.

Ijinkan aku sekali lagi memilikimu. Mari kita ukir dan rangkai cita-cita kita sekali lagi sayang. Hatiku sepenuhnya sudah diserahkan untukmu sayang.

Semua sudah ku lakukan untukmu sayang. Sudah aku lakukan apa yg bisa aku lakukan. Bahkan hal yg sulit dan tak bisa aku lakukan pun, aku paksakan sekuat tenaga untuk bisa melakukannya untukmu. Meski tak bisa, tapi aku sulit untuk berkata tidak saat kau memintanya. Itu karena rasa sayangku padamu. Aku ingin menangis sambil memelukmu saat dirasa aku tak sanggup mewujudkannya. Tapi berkat pelukanmu, tatapanmu, aku yakinkan bahwa aku harus bisa. Sayaang.... ijinkan sekali lagi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar