Halaman

Kamis, 08 Juli 2010

Kunjungan ke dosen

Baru saja semalam aku menulis buat buku harianku ini, sampai hari ini udah ada 3 orang yang mengunjungi blog ku ini. Terimakasih karena sudi untuk "mampir" ke buku harianku ini. Yang mungkin semua tulisan di sini tidak menarik bagi pembaca.


Kegiatanku semalam sehabis menulis blog ini, aku diajak oleh teman mengunjungi rumah seorang dosen. Sekitar jam 10 malam aku bertamu ke rumah sang dosen, ternyata di sana sudah ramai tamu yang datang yang sebagian besar mahasiswa. Setelah tamu yang lain pulang tinggallah kami ber 4 berbincang-bincang dengan sang dosen. Banyak hal yang kami bicarakan, walau sekerar iseng, ternyata cukup bermanfaat juga.

Kami membicarakan mengenai gaji dan tunjangan seorang rektor yang ternyata cukup membuat mata berubah jadi "ijo". Tanpa korupsi atau kecurangan, seorang rektor sudah sangat berkecukupan. Menurut Pak dosen itu, setiap tahun rektor mendapat jatah 1 buah mobil dari BNI sebagai bank rekanan universitas. Belum lagi dari bunga setiap rupiah yang disetorkan ke rekening rektor. Karena rekening rektor merupakan rekening tunggal keuangan Universitas. Semua dana mulai dari pendaftaran mahasiswa baru, SPP, sumbangan, dan lain sebagainya akan masuk ke rekening rektor.

Bunga dari setoran pendaftaran mahasiswa baru aja sudah sangat berlimpah. Jika di kalkulasi secara kotor, biaya pendaftaran sebesar Rp 150.000 dikali dengan jumlah pendaftar (misalkan 15.000 orang) = 2.25 Milyar.

Sedangkan penerimaan mahasiswa baru terdiri dari 2 gelombang, berarti dikalikan 2 saja. belum lagi untuk D3. Kemudian untuk uang SPP yang masuk dibuat rata-rata 1.5jt dikali ada sekitar 25 ribu lebih mahasiswa. ada sekitar Rp 37.5Milyar. Dari sekitar 40 Milyar itu jika suku bunga 0.5%, ada sekitar hampir 200juta bunga yang didapat. Itu semua belum uang sumbangan yang jika dibuat rata-rata sekitar 5 jutaan per mahasiswa baru x 6000 (jumlah mahasiswa baru satu angkatan). Intinya, tanpa harus berbuat curang, seorang rektor sudah dapat hidup berkecukupan. Selama ini kadang mereka mengeluh bahwa gaji seorang rektor tidak sebanding dengan jabatan dan gelar akademisnya, yang kurang lebih hanya digaji 3 jutaan. Tetapi jika melihat uang tunjangan dan lain2, itu jauh lebih besar dari yang dibayangkan.

Kami pun berbincang-bincang seputar isu kampus dan dosen. kami berbincang-bincang soal kepemimpinan di fakultas dan jurusan, sampai persoalan mahasiswa yang berkonflik dengan dosen yang menyebabkan mahasiswa itu tercekal. Ternyata dunia kampus yang seharusnya berisi dengan orang-orang berpendidikan dan bermoral, terkadang masih banyak praktek-praktek yang tidak mencerminkan iklim akademis.

Malam semakin larut. Jam berdentang menunjukkan pukul 12.00, tepat tengah malam. Kami diajak makan bersama. Berhubung perutku dari tadi sore belum diisi, jadi tanpa pikir panjang langsung saja aku sikat apa yang ada di meja makan. Belum lagi cemilan-cemilan yang dibawa tamu-tamu mahasiswa yang tadi. Lumayan lah kunjungan malam itu cukup bermanfaat..hehee...Sekita jam 1 dini hari kami pun pamit pulang, karena klebetulan Pak dosen pun harus mengajar pagi2 sekali. Biasanya beliau mengajak kami berbincang-bincang sampe jam 2 atau jam 3 pagi.

Kami pulang dengan perut terisi dan puass.. Sampai do kosan, aku langsung terlelap dalam mimpi....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar